Article Detail
REVOLUSI MENTAL BELAJAR DARI BUNDA MARIA
Novene II Di Goa Maria Bintang Samodra: Romo Budi Haryono Pr dalam renungannya mengajak kita semua untuk merefleksikan diri. Bagaimana kita bisa meneladan Bunda Maria dalam pelayanan kalau kita tidak mengenal kekhsasan bentuk pelayanan Bunda Maria. Tema yang disajikansaat itu adalah Maria teladan hidup untuk saling melayani.
Dalam homili itu Romo mengajak umat menyebutkan kekhasan pelayanan Maria yang sesuai dengan Injil saat itu. Bacaan yang diambil dari Injil Yohanes 2:1-11 tentang Perkawinan di Kanna. Adapun kekhasan pelayanan Maria nampak dalam:
- Sederhana, tidak berbelit-belit, apa adanya.
- Menghindarkan rasa malu bagi orang yang punya kerja (pesta)
- Peka, spontan, tulus, tanpa diminta.
- Pelayanan yang tepat waktu
- Pelayanan yang melibatkan orang lain
- Pelayanan bersemangatkan hamba yang setia, berkomitmen
- Dilakukan dengan senang..happy... tanpa paksaan
- Menyimpan dalam hati hal-hal yang dianggap kurang tepat menurut situasi saat itu
- Pelayanan itu sebagai perwujudan iman Maria kepada Allah
10. Dilandasi kesabaran dan keyakinan
Jika kekhasan pelayanan Maria dikaitan dengan Nilia-nilai Ketarakanitaan merupakan kolaborasi nilai yang sangat baik untuk mendukung dan menuju Tarakanita Baru. Oleh karena itu kita ditantang berani atau tidak untuk mengubah mental menjadi lebih sederhana, lebih peka, lebih tepat waktu/disiplin, lebih melibatkan orang lain /orang tua murid, komite, lebih bersemangat hamba bukan hanya perintah dan “Metruk” , melakukan dengan senang hati karena tugas-tugas yang diberikan kepada kita sebagai wujud pelayanan bukan tuntutan, berani untuk menyimpan rahasia-rahasia lembaga atau korp walaupun secara pribadi hal itu kadang bertentangan, dan yang jelas kita juga dituntut dengan kesabaran yang disertai dengan usaha dan berdoa.
Sebenarnya semangat dan kekhsasan pelayanan Bunda Maria memberikan inspirasi untuk merevolusi mental kita, merevolusi kultur yang kurang baik, merevolusi kebiasaan karyawan yang datang mepet jam kerjanya, merevolusi mental yang ..ah ra papa, ngko gampang, lihat situasi saja, ngene wae wis cukup, karepku ngene ya ngene ora gelem ya wis, barang rusak ra papa wong ya duweke sekolahan...dll. Sebenarnya hal-hal seperti itulah yang menghambat kita untuk lebih maju, lebih memanusiawikan diri kita sendiri, lebih mengembangkan sikap melu handarbeni dan menjadikan kita berkat bagi sesama. AMIN (Mas Ion)
-
there are no comments yet