Article Detail
Outing Class Melestarikan Budaya Kearifan Lokal Yang Sudah Mendunia
Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Siswa kelas 3 dan kelas 5 mengikuti pelatihan membatik sebagai kegiatan outing class. Belajar tidak melulu di dalam kelas dengan kertas dan alat tulis. Hari ini Jumat, 12 April 2019 siswa kelas 3 dan 5 yang berjumlah 77 siswa mengikuti kegiatan pelatihan membatik di sekolah.
Kegiatan outing class ini dipilih membatik mengingat semakin lunturnya regenerasi para pembuat batik dan untuk menambahkan sifat pantang menyerah siswa-siswa dalam menghadapi kesulitan. Kegiatan ini juga dalam rangka melestarikan budaya kearifan lokal yang sudah mendunia, seperti yang kita ketahui batik sudah ada dimana- mana. Jika bukan kita sendiri yang melestarikannya, siapa lagi?
Siswa kelas 3 mendapatkan gambar dan langsung praktek dengan canting dan malam. Sedangkan siswa kelas 5 diberi tingkatan yang lebih dengan menggambar pola terlebih dahulu di kelas. Setelah mereka menggambar pola, siswa kelas 5 menuju ke aula dan mulai membatik dengan canting dan malam. Siswa- siswa kelas 5 terlihat antusias dan menikmati kegiatan tersebut. Sebelum mereka menggunakan canting dan malam, siswa mendapat pengarahan dari narasumber dalam hal ini Pak Widi dari Laweyan tentang cara memegang canting, kegunaan malam cair dan cara mewarnai gambar yang sudah dikunci dengan malam cair.
Narasumber adalah 5 bapak dari Laweyan, dimana dengan sabar dan telaten membimbing siswa-siswa kelas 3 dan kelas 5. Mereka terlihat takjud dan senang dengan kegiatan membatik ini. Siswa-siswa terlihat antusias dan menikmati kegiatan membatik ini, semoga bisa memberikan pengalaman dan pembelajaran yang berharga bagi mereka.
-
there are no comments yet