Article Detail
Misa Jumat pertama Tarakanita Solo Baru
Jumat (6/3) Tarakanita Solo baru kembali mengadakan misa Jumat pertama. misa pada pagi hari ini dipimpin oleh Rm. Oascar,Pr dari jogjakarta. Ujub misa pada pagi hari ini adalah mohon berkat dan bimbingan dalam menghadapi UAS dan UTS yang akan diadakan pada bulan ini. Para karyawan, siswa dan Orang tua murid sungguh mengkuti ekarasiti dengan penuh hikmad dan syukur.
Bacaan injil pada misa kali ini Yesus menampilkan sebuah perumpamaan tentang penggarap kebun anggur. Perumpamaan itu, hendak mengajak kita untuk menerima Yesus Kristus sendiri, sebagai pewaris Kebun Anggur, yakni Allah sendiri. Para penggarap kebun anggur yang haus darah adalah mereka yang mendapat kesempatan untuk terlibat dalam karya Allah tetapi serakah!. Mereka hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan egoisme mereka. Mereka itulah kaum Farisi dan imam-imam kepala Yahudi, yang selama ini merasa diri saleh, benar dan suci sendiri.
Bacaan injil pada misa kali ini Yesus menampilkan sebuah perumpamaan tentang penggarap kebun anggur. Perumpamaan itu, hendak mengajak kita untuk menerima Yesus Kristus sendiri, sebagai pewaris Kebun Anggur, yakni Allah sendiri. Para penggarap kebun anggur yang haus darah adalah mereka yang mendapat kesempatan untuk terlibat dalam karya Allah tetapi serakah!. Mereka hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan egoisme mereka. Mereka itulah kaum Farisi dan imam-imam kepala Yahudi, yang selama ini merasa diri saleh, benar dan suci sendiri.
Ketika Allah mengutus Yesus Putra-Nya, mereka menolak-Nya. Mereka bahkan membuang dan membunuh Yesus.Yesus laksana batu yang dibuang oleh tukang bangunan, namun telah menjadi batu penjuru. Yesus yang ditolak, dibuang dan dibunuh oleh kaum Farisi dan imam kepala, dipilih Allah menjadi batu penjuru keselamatan kita. Justru melalui penderitaan dan wafar-Nya, dosa-dosa manusia ditebus oleh-Nya.
Mari kita menata hidup hidup kita dengan memandang kepada Yesus sebagai batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, namun telah menjadi batu penjuru. Marilah kita menerima Dia yang mengasihi kita, dengan jalan menata hidup kita sesuai dengan tuntutan dan harapan-Nya.
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment