Article Detail

Refleksi peringatan hari Guru Sedunia tahun 2020

Menurut Unesco Hari Guru Sedunia diperingati setiap tahunnya guna memberikan dukungan kepada para tenaga pengajar di seluruh dunia dan meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi pada masa depan ditentukan oleh guru. Peringatan Hari Guru Sedunia ini mewakili sebuah kepedulian, pemahaman, dan apresiasi yang ditampilkan demi peran penting guru, diantaranya mengajarkan ilmu pengetahuan dan membangun generasi.

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan penutupan sekolah dan guru diminta untuk tetap melakukan pembelajaran secara daring (online), tetapi banyak dari mereka yang tidak memiliki alat-alat pendukung untuk melakukan pembelajaran daring di rumah mereka sendiri. Di banyak tempat, guru juga menemui hambatan untuk melakukan pembelajaran secara daring, karena banyak rumah tangga yang kekurangan teknologi dan konektivitas untuk memungkinkan siswa belajar secara online.

Peringatan  hari guru sedunia  tanggal  5 Oktober 2020 dimasa pandemi covid – 19 ini kita perlu mereflesikan kembali apa peran guru dalam dunia pendidikan. Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan menilai peserta didik. Lebih khususnya guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini , pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain itu guru mengajarkan sesuatu hal yang baru .Tugas guru adalah mengajar sekaligus mendidik, makna mengajar merupakan proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi dan pengalaman. Sedangkan makna mendidik adalah menunjukkan usaha yang lebih ditujukan kepada pengembangan budi pekerti, semangat kecintaan, bela rasa, kepekaan dsb. Maka ada dua tugas yang melekat pada profesi guru yaitu  mendidik dan mengajar. Mendidik adalah proses membersihkan hati dan jiwa  sementara mengajar adalah mengisi hati dan jiwa dengan ilmu. Jadi ada dua tugas  pokok dari seorang guru dalam menghasikan generasi yang akan menjadi penerus masa depan bangsa.

               Dalam menjalankan peran guru sebagai pendidik dan pengajar maka hal yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah menjadi contoh teladan bagi peserta didik, karena apa yang dilakukan guru akan menjadi contoh bagi peserta didik , oleh karena itu untuk merubah prilaku peserta didik maka guru harus mampu memberikan contoh prilaku yang baik. Selain itu guru harus mampu membentuk nilai atau karakter peserta didik memasuki rea globalisasi , dimana antar negara hanya di batasi oleh peraturan internasional dan aturan negara,  namun komunikasi, perubahan budaya , media sosial dan teknologi informasi lainnya tidak mampu dibatasi.  Pengaruh globalisasi secara sosial akan mempengaruhi sikap masyarakat kearah yang negatif dari pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan adat ketimuran , kalau masyarakat tidak bijaksana dalam menanggapi perkembangan tersebut. Maka perlu peran guru dalam membentuk karakter dan kepribadian yang baik serta nilai-nilai kebangsaan yang harus dipertahankan dalam menghadapi globalisasi, apalagi dalam masa pandemi – covid – 19 saat ini.

 Seorang guru harus berwawasan, artinya adalah guru harus  memiliki kemampuan menguasai teknologi, mengasah dan mengupdate semua perkembangan ilmu, tidak ketinggalan informasi dan selalu menyesuikan diri dengan perkembangan zaman. Sehingga murid yang dihasilkan akan siap menghadapi realita kehidupan di dunia nyata. Guru juga harus memiliki jiwa yang ikhlas, makna ikhlas adalah memberi sebanyak-banyaknya namun tidak meminta balasan. Artinya adalah  harus rela mengabdi dan rela memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada perserta didik

 Sebutan guru  adalah gelar abadi meskipun ia tidak mentransfer ilmu lagi namun tetap saja dipandang sebagai guru dan selalu dihormati karena kewibawaan dan keilmuan yang ia miliki. Maka jika sekarang banyak guru yang tidak di hormati bisa saja nilai kewibawaan, ketauladanan dan keilmuannya tidak bisa di rasakan oleh peserta didik . oleh karena itu meskipun tidak lagi memgajar bagi pensiunan guru agar tetap memberikan nilai-nilai positif bagi masyarakat. Maka jadilah seorang guru “yang dicintai ketika ada, dirindukan ketika tidak ada dan dikenang ketika tiada’. Artinya adalah  ia yang hadir dengan keserderhanaan, mengajar dengan kewibawaan dan penuh kasih sayang, selalu memberi inspirasi bagi peserta didik sehingga ketika ia tidak hadir maka peserta didik akan merasa rindu dan ketika ia tiada ia akan dikenang karena sikapnya dan buah hasil yang dihasilkan dari inspirasinya.

               Untuk menjadi guru yang dicintai ketika ada, dirindukan ketika tak ada dan dikenang ketika tiada tidaklah mudah, dan tidak semua guru mampu untuk menjalankannya karena perlu kesabaran, dan mempunyai nilai-nilai kecintaan kepada peserta didik
Pada peringatan hari Guru sedunia ini perlu di refleksikan bahwa peran guru bukan saja melakukan transfer ilmu pengetahuan namun harus mampu mentrasfer nilai-nilai dan juga harus mempu menjadi orang yang di teladani oleh peserta didik. , selain itu perlu direnungkan kembali bahwa menjadi guru dipundaknya mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki generasi penerus bangsa dan mengubah karkternya menuju ke arah yang lebih baik untuk mewujutkan bangsa yang mempunyai nilai-nilai kehidupan dengan masyarakatnya yang patuh pada aturan, mempunyai integritas, tanggung jawab kerja, menghargai waktu, dan mempunyai semangat untuk maju. 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment