Article Detail
Peringatan Hari Guru Nasional Dimasa Pandemi
Peringatan
hari guru nasional tahun 2020 sungguh berbeda dari biasanya , setiap peringatan
hari guru di sekolah-sekolah mengadakan upacara sebagai bentuk penghargaan atas
dedikasi dan pengabdian para guru . Namun
karena bencana Nasional yaitu Pandemi Covid-19 yang sangat mempengaruhi semua
gerak langkah kita semua, sehingga peringatan hari guru hanya dikenang
saja , bisa jadi malah dilupakan oleh sebagian guru sendiri.
Diperingati
atau tidak , tugas dan tanggung jawab sebagai guru harus tetap dilaksankan
dengan baik dan penuh tanggung jawab. Perlu kita pahami karena situasi dan
kondisi dimana Pandemi Covid – 19 ini memberi dampak dan pengaruh yang luar
biasa bagi seluruh aspek , salah satunya adalah pendidikan. Dimana para guru
siap atau tidak harus menghadapi situasi ini dengan tetap semangat dan optimis
, meski tertatih-tatih untuk menyajikan pembelajaran secara online dengan baik,
menarik dan bermutu harus tetap diupayakan dengan segala keterbatasan dan
kemampuan
Sungguh
kita sadari, banyak sekali persoalan yang dihadapi para guru dimasa pandemi saat ini, pembelajaran jarak
jauh yang disampaikan secara online mempunyai permasalahan sendiri , entah
karena fasilitas jaringan internet, kuota yang harus diadakan oleh orang tua,
kemampuan finansial orang tua karena terdampak kehilangan pekerjaan, kemampuan
anak dan masih banyak persoalan lain, yang semua itu saling berkaitan. Menghadapi
kondisi saat ini, juga tantangan zaman
yang semakin rumit , semua yang terlibat dalam pendidikan untuk mampu
menempatkan dan memecahkan persoalan pendidikan secara mendasar serta
memandang setiap persoalan pendidikan perlu
dihadapi dengan mata hati.
Dimasa
pandemi saat ini , tantangan yang dihadapi para guru selain kemampuan IT adalah
pendidikan karakter untuk peserta didik. Untuk membentuk karakter peserta didik
dibutuhkan keteladanan dan pendampingan dari para guru karena peserta didik akan lebih mudah mengingat
lewat apa yang dilihat dari perilaku orang-orang yang menjadi panutan dari pada
yang dikatakan. Semua peserta didik harus mengalami secara langsung cinta kasih
sejak mereka memasuki gerbang sekolah dan disetiap berinteraksi dengan guru
maupun interaksi dengan peserta didik lainnya. Terlihat sederhana namun sangat
menetes di dalam hati peserta didik. Untuk itu para guru harus menghidupi
nilai "cinta kasih tanpa syarat" yang kelihatan melalui sorotan mata,
nada suara, bahasa tubuh, ketika bersalaman, ketika saling berkomunikasi,
ketika mengajar, dan ketika memberikan bimbingan pribadi pada setiap peserta
didik. Perilaku-perilaku berkarakter tersebut menjadi pola pembiasaan dalam
proses belajar mengajar di kelas dan berbagai kegiatan peserta didik terus
menerus tanpa henti, sehingga akan membentuk karakter peserta didik. Hal itu
bisa terwujud bila ada perjumpaan secara langsung di kelas. Namun selama
pandemi ini tidak ada perjumpaan , tatap muka dan kebersamaan di sekolah lalu
bagaimana dengan anak-anak di rumah...apa yang mereka
lakukan...kebiasaan-kebiasaan apa yang bisa dilakukan di rumah bersama dengan
orang tuanya ..?
Guru
sebagai ujung tombak pendidikan, bukan hanya berperan untuk menstransfer ilmu,
tetapi lebih menawarkan nilai-nilai karakter yaitu bukan hanya sekedar mengajar tetapi
lebih berperan untuk mendidik, mengasah kebajikan , menjadikan peserta didik
semakin menemukan dirinya sebagai manusia, mengembangkan seluruh aspek dan
kebutuhan anak dalam tugas perkembangannya.
Dan tugas utama guru sebagai pendidik adalah mewartakan cinta . Untuk
dapat melakukan semua itu , yang bisa dilakukan pertama kali adalah memurnikan
cinta yaitu dengan memurnikan motivasi dan panggilan mendidik. Banyak cara agar
karakter peserta didik terbentuk meskipun mereka belajar di rumah , selama
pandemi saat ini. Guru hendaknya selalu mengasah daya kreatifitasnya untuk
menyampaikan pembelajaran yang bermakna dan mengajak peserta didik untuk
melakukan kegitan refleksi. Selain itu para guru menjalin komunikasi yang baik
dan selalu bersinergi dengan orang tua peserta didika dalam mendampingi anak-anak
di rumah .
Pengalaman
belajar akan mudah diperoleh peserta didik melalui kegiatan refleksi karena
refleksi sebagai proses untuk memperjelas motivasi, menyadari alasan yang mendasari suatu keputusan, mencermati
dorongan suatu tindakan, menimbang-nimbang pilihan dan mencermati kembali
peristiwa yang dialami. Guru mengajak peserta didik membuat refleksi untuk
melihat dan mencermati kembali peristiwa yang dialami. Menangkap makna yang
lebih dalam dari suatu pengalaman, berkaitan dengan masa lampau – pengalaman
yang sudah lewat, dan mengarahkan ke masa depan, yang akan membentuk sikap,
pola pikir dan perilaku baru untuk bekal di masa depan. Pendidikan karakter Tarakanita
ditujukan untuk membimbing, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik
agar menjadi pribadi cerdas dan
berintegritas .
Sebagai
guru hendanya kita melihat ke dalam diri kita, apa yang masih bisa kita
upayakan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kita, memperluas ruang hati dan selalu menghidupi nilai-nilai
spiritualits Bunda Elisabeth Gruyters yaitu “ Cinta Kasih Tanpa Syarat “, yang
menjadi roh pelayanan dalam mendampingi peserta didik .
Selamat
Hari Guru Nasional 2020. Mari selalu
asah kreatifitas kita dan dedikasikan diri
dengan total sehingga kita para guru mampu menghasilkan generasi –
generasi muda menuju Indonesia maju .
-
there are no comments yet