Article Detail
MENASIHATI TANPA MENGGURUI
MENASIHATI TANPA MENGGURUI
Anasatasia Dwi Khristianingsih, Guru Kelas 6
“Menasihati tanpa menggurui”
kata-kata yang indah dan tidak mudah untuk dilakukan. Tidak setiap orang dalam hal ini siswa mampu mencerna /
menerima setiap nasihat yang diberikan oleh orang dewasa. Terlebih anak-anak
kelas 6 yang sedang menginjak masa remaja. Masa remaja masa “magel”, dikatakan masih kecil,mereka
tidak mau karena kenyataannya dia anak paling besar di
SD, sudah gedhe juga belum bisa dan dianggap masih kecil oleh kakak di SMP.
Masa yang sulit bagi mereka dan pada umumnya tidak mau diatur dan sukar untuk
diberi masukan. Orang dewasa kalau tidak diberi kebijaksanaan dan kesabaran
akan dibuat jengkel sendiri oleh ulah yang mereka ciptakan.
Orang dewasa, dalam hal ini perlu trik-trik khusus dalam menghadapi hal
tersebut di atas, dalam hal ini guru “ora
bakal kelangan lakon”. Memberi nasihat tanpa harus menggurui, mereka tidak
berasa kalau telah diintimidasi.Kelas 6 di tema 4 “globalisasi” sangat cocok
untuk memberikan nasihat /dorongan kepada siswa untuk cerdas dalam berpikir dan
bertindak di era globalisasi. Melalui pembelajaran yang telah dikemas lewat permainan, yel-yel,
simulasi, bermain peran, membuat slogan, dan dilanjutkan dalam keharian
harapannya bisa melekat dan terbawa.
Pembelajaran tema 4 :
“Globalisasi” dengan subtema “Globalisasi
dan Cinta Tanah Air “.mencakup muatan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dan
SBdP.
Indikator :
§
Mengidentifikasi
pentingnya cinta produk Indonesia untuk meningkatkan perekonomian bangsa
§
Menceritakan pengalaman cinta produk Indonesia
§
Mempresentasikan slogan tentang makanan lokal
Singkatnyaproses pembelajaran adalah :
1.
Review dampak globalisasi
2.
Mendalami makna/ merefleksikan ungkapan / slogan : “Berpikir
Global Bertindak Lokal”
3.
Membuat yel-yel “Berpikir Global Bertindak Lokal” dan
memperagakannya
4.
Simulasi penerapan “Berpikir Global Bertindak Lokal” dengan
pameran makanan lokal
5.
Mempresentasikannya
6.
Menjadikan “Berpikir Global Bertindak Lokal” yel-yel kelas
yang diucapkan dalam keseharian
Keterlibatan semua siswa menjadikan mereka merasa dibutuhkan. Pengakuan
dari guru dan teman-teman menguatkan kepercayaan diri mereka. Marilah kita
mencoba untuk menjadikan anak-anak yang cerdas tetapi juga santun dengan
memberikan masukan tanpa harus mengintimidasi dan menggurui.
Selamat mencoba .
Salam 6a : best of the best, berpikir global bertindak lokal.
-
there are no comments yet