Article Detail

Wartakanlah Perdamaian Pada Dunia

Pada jaman sekarang ini perdamaian sungguh menjadi suatu hal yang sangat langka. Konflik yang terjadi dimana-mana menjadi suatu bukti bahwa di dunia ini perdamaian sungguh sangat dirindukan. Hal ini sungguh memprihatinkan dilihat dari banyaknya masalah-masalah yang terjadi dimuka bumi ini. Tidak hanya konflik antar negara, antar daerah atau antar agama saja tetapi untuk saat ini kita juga harus juga menata kembali hubungan kita dengan alam semesta. Alam kita saat ini juga sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa sudah mulai tidak bersahabat lagi. Banyak sekali bentuk- bentuk konflik yang terjadi di dunia ini yang mengakibatkan ketidak harmonisan antara satu dengan yang lain.

Negara kita merupakan salah satu negara yang terdiri dari berbagai macam agama dan suku bangsa. Dengan memiliki multi suku bangsa, agama dan  kepercayaan, seperti Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan kepercayaan, masyarakat di Negara ini hidup saling berdampingan dan berkomunikasi satu sama lain. Itulah pluralitas agama di era globalisasi yang menjadi karakteristik dari bangsa Indonesia yang heterogen. Sehingga tak bisa dipungkiri, pluralitas agama ini memiliki potensi dan peran sangat besar dalam proses perkembangan Negara ini. Realitas ini didasarkan pada ajaran agama yang mewajibkan umatnya untuk mencintai sesama dan hidup rukun. Dengan keberagaman ini kalau umat beragama itu tidak berada dalam kondisi rukun, akan terjadi kerawanan yang bisa berakibat fatal. Demikian juga jika terjadi pertentangan antar suku, kelompok, ras, dan golongan, akan terjadi kerawanan yang sangat memprihatinkan yang berdampak pada pertentangan bahkan sampai pada perang antarumat beragama, antarsuku. Jika demikian, menjadi sangat penting dalam mengembangkan spiritualitas agama- agama di Asia khususnya dalam menciptakan perdamaian.

ANALISIS PEWARTAAN, MEDIA DAN PERDAMAIAN

Gereja Katolik mengenal nabi sebagai pribadi yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan manusia biasa. Kemampuan lebih itu adalah kemampuan untuk bernubuat. Nubuat berarti meramalkan, tidak spekulatif, tapi memperhitungkan akibat yang akan dialami oleh orang yang berbuat dosa.

Nabi juga menyampaikan rencana dan kehendak Allah kepada orang lain, sehingga nabi menjadi juru bicara Allah. Para nabi itu sungguh menjadi hamba Allah. Seluruh diri dan hidupnya diabdikan kepada Allah. Mereka berbicara bukan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi semua dilakukan untuk semua umat dan Allah.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah: apakah pada zaman sekarang ini masih ada orang yang dapat disebut nabi? Jika kita cermati dan refleksikan, zaman sekarang ini pun masih ada yang menjadi nabi. Nabi zaman sekarang dapat kita lihat dalam diri orang yang menyuarakan keadilan, perdamaian, kasih. Misalnya: Munir, seorang tokoh pejuang keadilan, lalu Romo Y.B. Mangunwijaya, Pr (alm) yang dengan gigih membela masyarakat yang tertindas. Kemudian yang sangat kita kenal dan kita kasihi yaitu Bapa Paus Yohanes Paulus II (alm), yang senantiasa menyerukan perdamaian dan kasih. Mereka itulah nabi-nabi zaman sekarang. Baik kiranya, jika kita berani untuk meneladani para tokoh itu, yang mampu memberikan inspirasi bagi kita untuk menjadi nabi-nabi di lingkungan kita masing-masing.

Pewartaan merupakan suatu  kegiatan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud  di sini tidak hanya sekedar  menyampaikan suatu pesan secara verbal, langsung dan dengan maksud tertentu saja, tetapi pewartaan ini  juga merupakan  semua proses dimana orang saling mempengaruhi satu sama lain.

Media massa sungguh sangat berperan sebagai sumber di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang sangat cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki peranan yang penting dalam mengajak masyarakat untuk memerangi kekerasan, dan tindak kriminalitas sehingga perdamaian dunia dapat terwujud. Media sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan informasi merupakan salah satu otoritas sosial yang berpengaruh dalam membentuk sikap dan norma sosial suatu masyarakat. Media massa bisa memberikan teladan budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

Pengaruh media komunikasi terhadap perkembangan iman, yakni:

  1. Media sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia sebagai sumber informasi, sarana untuk mengetahui perkembangan dunia, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh karena itu perlu sikap yang bijak dan kritis dalam menerima informasi yang mendukung kehidupan bermasyarakat.
  2. Sebagai sarana, media komunikasi menjadi penting dalam usaha  mengaktualisasikan, mengekspresikan  diri seseorang, mengembangkan bakat-bakat potensi diri yang dimiliki seseorang. Oleh karena media komunikasi ini jangan sampai disalahgunakan.
  3. Iman umat akan semakin diteguhkan, apa bila umat sungguh- sungguh manfaatkan media sebagaimana mestinya.
  4. Melalui media ini iman umat semakin diteguhkan untuk mewartakan perdamaian di dunia ini khususnya perdamaian antar umat beragama.

Semua agama tentunya tidak ada yang mengajarkan umatnya untuk berperang, karena semua agama itu adalah baik adanya. Tetapi apakah pribadi setiap umatnya sungguh-sungguh mengimani hal tersebut. Dalam setiap konflik antar agama yang disalahkan seharusnya bukan agamanya tetapi pribadi umatnya itu sendiri. Di sini peran para pemuka agamalah yang sangat penting dalam membina perkembangan pribadi setiap umatnya agar seturut dengan ajarannya.

 

Dengan perkembangan media komunikasi yang begiitu pesat pada jaman sekarang ini, sungguh dapat dimanfaatkan oleh  para katekis atau pewarta untuk menyerukan perdamaian tersebut di Dunia ini. Dengan menggunakan media ini kiranya para  katekis/ Guru Agama sungguh dapat terbantu dalam memberikan sebuah katekese kepada umat. Melalui katekese inilah nilai- nilai perdamaiana itu dapat di sebarkan. Dengan bantuan  sarana media ini nilai-nilai perdamiaan yang disampaikan melaui katekese/ pendidikan agama di sekolah dapat sungguh-sungguh tersampaikan pada  sehingga perdamaian antar umat beragama sungguh-sungguh dapat terwujud.

 

Selain itu dengan dialog antar umat beragama juga sangat mendukung untuk terwujudnya perdamaian. Dengan majunya media komunikasi dialog antar umat beragama ini dapat diwujudkan  melalui sebuah Wab atau blog yang didalamnya membuka sebuah forum diskusi. Tentunya hal ini sungguh menghemat waktu dan biaya dan dapat dilakukan kapan pun dan dimanapun kita berada. Melalui forum diskusi ini kita dapat saling mengenal dan bertukar pikiran dengan umat beragama lain, sehingga kita dapat memahami dan lebih menghormati agama lain dan perdamaianpun dapat terwujud.

 

KESIMPULAN

Agama sebagai umat yang lahir dari tradisi dan pengalaman religius sosial bersama seharusnya tidak bisa menerima situasi pertikaian dan peperangan. Asas-asas pokok semua agama di dunia adalah mengusahakan kebenaran, keadilan dan perdamaian sejati. Setiap agama seharusnya tidak bisa menerima kebohongan, ketidakadilan, dan persengketaan yang memecahkan persaudaraan serta kehidupan bersama. Iklim rekonsiliasi akan terpelihara kalau kebenaran, keadilan, ketulusan, persaudaraan sejati dan perdamaian diperjuangkan. Perdamaian, keadilan dan kebenaran tidak diperjuangkan dengan menutupi perbedaan- perbedaan serta berpura- pura tidak ada masalah. Keterbukaan dan ketulusan menjadi sangat berharga untuk saling menghargai, dan saling mengampuni.Sehingga pluralism bukan menjadi ancaman atau penghalang dalam membangun perdamaian sejati. (DF)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment