Article Detail

PERAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU ANAK

Berbeda dari makluk lainnya, ketika dilahirkan,manusia baru (newbon baby) merupakan makluk tak berdaya dan sangat tergantung (dependence) pada ibunya. Menurut Neuman (1990) hubungan ibu - anak sudah dimulai sejak dalam kandungan, pada masa uroboric dimana terjadi kesatuan antara diri (the self), ego dan kebenaran (ruh Tuhan, the light). Pada masa ini hingga individu berusia 20-22 bulan merupakan masa penting hubungan ibu-anak dan pembentukan diri individu, yang disebut primal relationship.

       Dalam pandangan ahli social learning, apa yang dilakukan ibu terhadap anaknya merupakan proses yang akan diadopsi anak melalui proses social modeling. Ada hubungan kausalitas antar anak dan ibu dalam proses pembimbingan, pendampingan dan pengasuhan dalam pembentukan karakter anak. Cara ibu mengasuh dengan  kelembutan dan kasih sayang ataukah dengan kasar dan amarah serta penolakan,  akan membentuk perilaku manusia muda. Anak berperilaku baik atau buruk didasarkan atas cara pengasuhan ibunya. Anak-anak yang diasuh dengan cara diterima (acceptance) akan menjadi anak yang tumbuh dan berkembang lebih baik dibandingkan anak yang diasuh dengan cara ditolak (rejection). Anak-anak yang diasuh dengan kekerasan juga belajar kekerasan pertama kali dari ibunya, sehingga ia tumbuh menjadi anak yang menolak (anti-social) dan diikuti perilaku destruktif.

       Sebaliknya anak-anak yang diasuh dengan kasih sayang akan memiliki ikatan yang kuat dengan ibunya (emosional bonding) dan cenderung menjadi anak yang patuh (obedience) dibandingkan anak yang lemah ikatan emosionalnya.Keharmonisan dalam keluarga menurut para environmentalism juga berkontribusi terhadap perilaku anak.  Anak-anak  yang    melakukan  kenakalan dan pelanggaran hukum serta norma biasanya adalah anak-anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis, orang tua tunggal atau orang tua yang menikah kembali. Anak-anak yang dibesarkan dari keluarga seperti itu memiliki pengalaman pahit dalam masa kecilnya,. Anak-anak ini belajar kekerasan dari orang tuanya dan tumbuh menjadi manusia yang keras dan susah dikendalikan.

        Sekolah merupakan salah satu sarana dalam membantu anak-anak mengembangkan akal budi, perasaan, hati nurani, kehidupan sosial dan kerohanian. Namun kembali lagi bahwa   keluarga tetap berperan penting di samping sekolah dalam memberikan pengetahuan tentang nilai baik dan nilai buruk kepada anak-anak. Dan keluargalah wadah di mana anak-anak dapat menerapkan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah tersebut.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment