Article Detail
MENUJU GENERASI TANPA SAMPAH
Dewasa ini, masalah lingkungan terkait dengan sampah semakin memprihatinkan. Berbagai masalah kini bermunculan akibat dari sampah-sampah plastik yang selama ini terabaikan. Mulai dari sungai yang tak kunjung bersih walau ada bermacam-macam ajakan dan slogan yang menghimbau untuk tidak membuang sampah di sungai, laut, dan pantai yang terselimuti sampah, hingga hewan-hewan yang harus menanggung akibat dari produksi sampah yang luar biasa terlebih sampah plastik.
Masalah sampah tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat, di lingkungan sekolah pun masih ditemukan sampah yang tidak diletakkan di tempatnya. Sering dijumpai sampah yang dibuang di laci meja, lantai kelas, halaman sekolah bahkan ada sampah yang ditemukan di sela-sela tanaman.
Salah satu upaya yang sedang digencarkan oleh Yayasan Tarakanita untuk mengurangi sampah adalah gerakan Jumat tanpa kotak sampah. Gerakan ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang tidak lagi memproduksi sampah.
Gerakan Jumat tanpa tempat sampah diharapkan mampu mengurangi sampah plastik yang ada di lingkup sekolah. Sekolah bekerja sama dengan orang tua siswa untuk mendukung gerakan ini. Siswa diwajibkan membawa botol minum untuk bekal minumnya, dan sangat tidak dianjurkan membawa air mineral dengan botol sekali pakai. Siswa juga diminta untuk membawa bekal dengan kotak makan dan dihimbau untuk tidak menggunakan plastik dalam pengemasan bekal. Selain orang tua, sekolah bekerja sama dengan pengelola kantin agar tidak menggunakan plastik dalam setiap makanan atau minuman yang disediakan. Siswa yang akan membeli makanan atau minuman dihimbau untuk membawa tempat sendiri atau bisa menggunakan tempat makan dan gelas yang disediakan oleh kantin, yang tidak hanya sekali pakai. Dengan adanya gerakan ini, guru berperan sangat penting dalam mengingatkan siswa agar tidak memproduksi sampah plastik.
Gerakan dan perubahan besar akan terwujud jika dimulai dari diri sendiri. Sebelum diri sendiri bisa menghidupi langkah kecil dengan mengurangi produksi sampah, maka sampah di lingkungan juga akan tetap sama. Mulai dari diri sendirilah baru selanjutnya bisa menginspirasi orang lain agar melakukan hal yang sama. Inilah yang ditanamankan sejak dini kepada siswa. Dengan kebiasaan di ligkungan sekolah, diharapkan mampu membawa kebiasaan tersebut di kelarga, dan lingkungan masyarakatnya.
Sofia Putri Wahyu Utami
Wali Kelas IV
-
there are no comments yet